JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangani tingginya tingkat korupsi yang terjadi di masyarakat, World Vision Indonesia bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mensosialisasikan UU Antikorupsi dan Pendidikan Anti Korupsi kepada masyarakat sejak dini.
Sebanyak 70 guru yang merupakan perwakilan dari Kabupaten Manggarai, Alor, Flores Timur, Sumba Timur, Kupang, Timor Tengah Utara dan Rote di Wilayah NTT diberikan pencerahan dalam seminar selama dua hari, Jumat (4/9) dan Sabtu (5/9) di Balai Diklat Dinas Sosial Propinsi NTT, Kupang. "Selain para guru, seminar ini juga dihadiri oleh dinas pendidikan setempat, tokoh agama dan beberapa NGO lainnya," kata John Nelwan, Marketing Public Relations Manager World Vision Indonesia, Jumat (4/9) di Jakarta.
Amsal Ginting, Pejabat Kepala Kantor Regional World Vision ADP NTT, wakil dari World Vision Indonesia yang memfasilitasi pelaksanaan program ini mengatakan, World Vision dan KPK mempunyai visi yang sama untuk membangun pendidikan nilai atau karakter sejak dini tentang pendidikan antikorupsi.
Program yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Wilayah NTT ini dibuka oleh Yoseph A. Mamulak, Asisten Pemerintahan Setda Propinsi NTT (mewakili Gubernur NTT) dan Bapak Yudi Purnomo, Fungsional Deputi Direktorat Pendidikan dari Pelayan Masyarakat KPK.
Menurut Amsal Ginting, KPK menyambut baik inisiatif ini dan mendukung tekad World Vision untuk memfasilitasi upaya sosialisasi pendidikan antikorupsi sejak dini tersebut. "Kami sangat antusias terhadap pelaksanaan sminar ini, mengingat yang hadir adalah para guru SD, yang kelak akan meneruskan pendidikan anti korupsi kepada murid-muridnya," ungkapnya.
Visi World Vision Indonesia adalah anak yang hidup seutuhnya, selain cukup sehat, bersekolah, juga harus memiliki ahlak yang baik. Kerja sama dengan KPK ini akan memberdayakan masyarakat khususnya menyiapkan generasi penerus yang anti korupsi.
John Nelwan menambahkan, pihaknya menyadari bahwa pendidikan antikorupsi harus dilakukan sejak dini untuk menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik. "Mari didik anak-anak kita untuk bisa menumbuhkan karakter yang dibangun berlandaskan nilai-nilai kejujuran, integritas dan keluhuran. Mari berikan pendidikan terbaik untuk mereka. Stop Korupsi!" ujarnya.
Pelaksanaan program ini akan terus dikembangkan untuk jangka waktu ke depan sehingga kesadaran publik mengenai anti korupsi dapat terus ditingkatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.